Sabtu, 05 April 2008

MENGUAK EKSOTISME KEJAHATAN LINTAS BUDAYA

RESENSI BUKU
Oleh : Ali Fauzi*, Pustakawan, tinggal di Yogyakarta

Judul buku : Liu Hulan, Jaring-jaring Bunga
Penulis : Lisa See
Penerjemah : Utti Setiawati
Tebal : 639+xvi hlm.
Cet. : I, februari 2006
Penerbit : Qanita, Bandung

MENGUAK EKSOTISME KEJAHATAN LINTAS BUDAYA

Di tangan Lisa See, Cina benar-benar menjadi negara yang luar biasa, eksotis, menakutkan, sekaligus dihormati. Bahkan, untuk cerita thriller dengan plot yang padat, Cina menjadi setting yang sempurna. Lisa See dalam novelnya yang berjudul Liu Hulan, Jaring-jaring Bunga ini telah melakukannya untuk Beijing dengan sangat memikat sebagaimana yang telah dilakukan Sir Arthur Conan Doyle untuk London atau Dashiell Hammett untuk San Francisco pada tahun 1920-an.
Novel yang berjudul asli Flower Net ini sering disebut sebagai Gorky Park zaman ini. Gorky Park merupakan novel thriller internasional karya Martin Cruz Smith yang sangat populer di tahun 1980-an. Novel Liu Hulan yang bersetting di Cina dan Amerika ini pernah meraih nominasi Edgard Award untuk cerita misteri terbaik. Sebuah novel yang menyajikan misteri konspirasi internasional yang berlapis-lapis dan memikat. Sebuah novel yang mampu melihat dengan tajam kecurigaan-kecurigaan dari kota terlarang di balik kesannya yang eksotis di permukaan.
Dunia modern mengenal Cina sebagai Miracle Asia. Kini Cina telah menggeser Amerika sebagai konsumen terbesar dunia untuk berbagai produk. Dalam bidang teknologi, negara itu juga telah menjelma menjadi produsen terbesar di dunia untuk barang-barang elektronik. Tak ada negara yang memainkan permainan ekonomi dunia lebih baik daripada Cina. Namun di balik pertumbuhannya yang cepat itu, Cina juga telah menjadi area bisnis terlarang dan tersembunyi berskala internasional.
Potret kehidupan masyarakat Cina dengan sejarahnya yang besar, dengan perekonomiannya yang begitu cepat inilah yang tergambar sangat apik, mempesona, dan menjadi setting kekuatan cerita dalam novel ini. Sebuah novel yang menjadi sumbangan berharga bagi detail dan kompleksitas dua budaya yang berbeda. Sebuah intrik politik, sosial, ekonomi, sekaligus sebuah pertaruhan akan keberlanjutan tradisi lokal, semuanya terlukis dengan sangat memikat dalam karya Lisa See, seorang novelis perempuan berdarah Cina.
Kisah menegangkan ini bermula dengan terbunuhnya putera seorang duta besar Amerika Bill Watson di sebuah danau beku di taman Bei Hai di dekat Kota Terlarang—Beijing. Pada saat yang hampir bersamaan, di Los Angeles, David Stark dari Kantor Jaksa Penuntut AS, sedang disibukkan oleh temuan mayat Guang Heng Lai—seorang Pangeran Merah anggota komunitas elit politik Cina—di sebuah kapal China Peony yang mengangkut sejumlah imigran gelap Cina yang terapung-apung karena badai di perairan California.
Pemerintah Cina dan Amerika mencurigai adanya keterkaitan dalam kematian tersebut. Mereka pun sepakat untuk menjalin kerjasama dalam memecahkan misteri di balik kejahatan lintas budaya tersebut. Asisten Jaksa Penuntut Umum AS, David Stark bertolak ke Cina menemui Detektif Liu Hulan. Investigasi pun dilakukan. David dan Hulan pun terseret dalam penyelidikan yang mulanya seperti tak berhubungan menjadi kasus yang kait mengkait dan menyeret mereka dalam konspirasi dan jalinan rumit Rising Phoenix, sebuah triad yang saat itu tak tersentuh dan berkuasa baik di Cina maupun Amerika Serikat.
Proses investigasi membawa David dan Hulan ke sudut-sudut wilayah Beijing. Cerita ketegangan ini pun berkembang semakin menarik dengan bumbu-bumbu drama. Yakni sebuah fakta bahwa antara David dan Hulan sebenarnya pernah bertemu dan menjalin asmara ketika Hulan menempuh pendidikannya di AS. Cinta yang telah terkubur sekian lama seakan terungkit kembali ketika secara tidak terduga mereka harus bertugas untuk mengungkap kasus ini secara bersama-sama.
Dengan plot yang sangat padat dan beragam, Lisa See mengembangkan alur cerita dengan brilliant yang mampu membuat pembacanya betah berjam-jam untuk segera menghabiskan novel ini. Perpaduan antara romantisme, ketegangan, penyelundupan, rahasia-rahasia keluarga dan pemerintah, dan cerita detektif menjadikan novel ini masuk dalam daftar bestseller nasional dan sebagai New York Times Notable Book tahun 1997 dan Los Angeles Best Books List tahun 1997.
Karena peristiwa yang terkait dengan pembunuhan tersebut semakin berliku-berliku, maka detektif Liu Hulan menerapkan metode Jaring-jaring Bunga, sebuah metode yang digunakan berabad-abad lalu di Cina. Jaring Bunga adalah jaring bulat hasil pintalan tangan yang dipasangi beban di ujung-ujungnya. Ketika jaring ini dilempar, jaring ini akan berkembang seperti bunga, mendarat di permukaan air, tenggelam ke kedalaman yang gelap dan menangkap semua yang berada dalam lingkupannya.
Mampukah David dan Hulan dengan metode Jaring-jaring Bunga mengungkap misteri di balik pembunuhan tersebut? siapa dan apa yang menyebabkan kematiannya?
Latar belakang sejarah Cina, di antaranya disinggung soal Revolusi Kebudayaan di bawah pimpinan Mao Zedong, serta perang dingin Cina-Amerika, serta kompleksitas tema seperti; nilai-nilai keluarga, kedokteran, kejahatan, perekonomian, pemerintahan, pendidikan, percintaan, nilai-nilai patriarchal, hubungan bilateral Cina-Amerika, semuanya telah menjadikan novel ini istimewa nan sexy. Meski novel ini adalah debut pertama Lisa See, namun dia telah menunjukkan dirinya sebagai pencerita dengan kemampuan dan talenta yang besar.
Nilai-nilai dan tradisi Cina dalam novel ini, serta gaya kehidupan masyarakatnya di zaman modern digambarkan dengan sangat detail, mengagumkan, dan mudah diikuti. Detail kisah tentang kehidupan keluarga dan masyarakat Cina-Amerika yang tergambar dalam novel ini adalah pengembangan fiksi dari buku memoar Lisa See yang berjudul On Gold Mountain: The One Hundred Year Odyssey of My Chinese-American Family, sebuah buku yang menelusuri jejak perjalanan nenek moyang Lisa, Fong See, yang berasal dari Cina. Sebuah buku yang menjadi bestseller nasional dan menjadi New York Times Notable Book tahun 1995.
Pada akhirnya, novel Liu Hulan, Jaring-jaring Bunga yang ditulis oleh mantan jurnalis untuk beberapa media terkenal seperti The New rok Times, Publisher's Weekly, The Washington Post ini menjadi pengetahuan berharga bagi hubungan dua kebudayaan yang berbeda. Novel ini sangat cocok bagi pecinta kisah-kisah romantis, detektif, dan thriller yang menegangkan.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar